assalamu'alaikum wr.wb...

assalamu'alaikumm wr.wb..

slmtt dtgg di blogg saiyaa Cmuanyaa
smga yg mngunjungiinyaa mndptKandd manfa'add
nnn
rdhoo sang ilahiii
"amindd Ea ROBb"
silahkanddd dibaca....

salamm sksess Claluu

Thanks....
:-D

Senin, 10 Oktober 2011

kelainan pada sistem pencernaan manusia dan kelenjar SALIVA


Kelainan pada sistem pencernaan pada manusia
 Gastritis,Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi, terutama pada orang yang berusia lanjut. Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Para peneliti saat ini yakin hamper tidak ada makanan yang menyebabkan iritasi pada bagian lambung, kecuali cairan asam lambung yang berlebihan.

Konstipasi,Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dank eras pada kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan makanan yang berserat.
Diare,Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besr. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Dimanapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi. Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain seperti Bacillus, patogen usus besar. Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus besar.
Gastroenteritis,berarti peradangan dari lambung dan usus kecil dan usus besar. Viral gastroenteritis adalah infeksi yang disebabkan oleh keragaman dari virus-virus yang berakibat pada muntah atau diare atau kedua-duanya. Ia seringkali disebut "flu perut," meskipun ia tidak disebabkan oleh viris-virus influenza.
Heartburn,naiknya aliran asam lambung ke kerongkongan yang menimbulkan efek seperti sensasi ingin muntah? Ini yang disebut heartburn. Heartburn kerap ditandai nyeri pada lambung, panas seperti ditusuk-tusuk, kadang mual dan muntah. Kita lazim menyebutnya nyeri ulu hati atau sakit maag.Heartburn merupakan penyakit ringan yang biasa muncul saat kehamilan. Kondisi ini membuat ibu hamil merasa tidak nyaman, karena apapun yang ditelannya terasa mau naik lagi ke kerongkongan, dan tak jarang diakhiri dengan muntah.

Kolik (usus melintir),Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal. 
 Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.
Tukak Lambung (Ulkus),Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu dan juga Tukak lambung adalah pengrusakan selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh faktor-faktor kuman, toksin ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stres dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCI di lambung. Jika HCI berlebihan, selaput lendiri lambung akan rusak

Parotitis atau penyakit gondong,terjadi akibat adanya virus yg meninfeksi kenljr air ludah dibawah telinga hal ini menyebabkan klnjar luadah menjadi benkak atau membesar Apendiksitis (usus buntu)Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu. Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu (appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi.

Malnutrisi,Malnutrisi dapat terjadi oleh karena kekurangan gizi (undernutrisi) maupun karena kelebihan gizi (overnutrisi).Keduanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan zat gizi esensial.Kebutuhan tubuh akan zat gizi bertambah pada beberapa tahapan kehidupan tertentu, yaitu: 
- pada masa bayi, awal masa kanak-kanak, remaja
- selama kehamilan 
- selama menyusui. 
Pada usia yang lebih tua, kebutuhan akan zat gizi lebih rendah, tetapi kemampuan untuk menyerap zat gizipun sering menurun. Oleh karena itu, resiko kekurangan gizi pada masa ini adalah lebih besar dan juga pada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.
Melabsorpsi,Malabsorpsi didefinisikan sebagai tidak optimalnya absorpsi lemak, vitamin, protein, karbohidrat, elektrolit, mineral, dan air. Pada dasarnya, malabsoprsi disebabkan oleh gangguan salah satu fungsi sistem pencernaan. Kekurangan enzim juga, dapat menyebabkan tubuh mengalami gangguan pencernaan (maladigesti), yang selanjutnya menyebabkan gangguan penyerapan atau biasa disebut malabsorpsi. Dijelaskan, adapun gejala-gejala terjadinya malabsorpsi, adalah kembung pada perut, nafsu makan menurun, diare, perut tidak nyaman, serta suara usus yang meningkat.
Peritonitis,Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum).Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam.
Peritonitis biasanya disebabkan oleh : 
1.Penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi.Yang sering menyebabkan peritonitis adalahper for as i lambung, usus, kandung empeduatau usus buntu.Sebenarnya peritoneum sangat kebal terhadap infeksi. Jika pemaparan tidak berlangsungterus menerus, tidak akan terjadi peritonitis, dan peritoneum cenderung mengalamipenyembuhan bila diobati.
2. Penyakit radang panggul pada wanita yang masih aktif melakukan kegiatan seksual 
3.Infeksi dari rahim dan saluran telur, yang mungkin disebabkan oleh beberapa jenis 
kuman (termasuk yang menyebabkangonor e dan infeksi chlamidia) 
4.Kelainan hati atau gagal jantung, dimana cairan bisa berkumpul di perut (asites) dan 
mengalami infeksi 
5.Peritonitis dapat terjadi setelah suatu pembedahan,Cedera pada kandung empedu, ureter, kandung kemih atau usus selama pembedahandapat memindahkan bakteri ke dalam perut. Kebocoran juga dapat terjadi selamapembedahan untuk menyambungkan bagian usus.
6.Dialisa peritoneal (pengobatan gagal ginjal) sering mengakibatkan peritonitis.Penyebabnya biasanya adalah infeksi pada pipa saluran yang ditempatkan di dalam perut. 
7.Iritasi tanpa infeksi.Misalnya peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau bubuk bedak pada sarung tangan dokter bedah juga dapat menyebabkan peritonit
Parotitis,penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Sirosis hati adalah jenjang akhir dari proses fibrosis hati,[1] yang merupakan konsekuensi dari penyakit kronis hati yang ditandai dengan adanya penggantian jaringan normal dengan jaringan fibrous sehingga sel-sel hati akan kehilangan fungsinya. Sirosis ini paling sering disebabkan oleh minuman keras, hepatitis B dan C dan gemuk penyakit hati tetapi telah banyak kemungkinan penyebab lain.Pada kasus seperti ini, seringkali terjadi gangguan pada portal pembuluh balik pada hati (bahasa Inggris: Extrahepatic portal vein obstruction, EHPVO) sehingga mengakibatkan terganggunya homeostasis pada hati yang berdampak pada disfungsi sintesis faktor koagulasi, terutama faktor V dan faktor VII.[2]Cara untuk mencegah terjadinya sirosis bukanlah dengan mengonsumsi kopi dalam jumlah yang banyak, namun dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi alkohol. Studi lainnya pernah menyatakan bahwa peminum alkohol yang berat ternyata memiliki hasil tes gula darah yang lebih sehat dan pengaruh kopi dalam mengurangi kadar enzim-enzim hati dalam darah juga lebih terlihat.
kelenjar saliva
Bagaikan mesin yang tidak bisa bekerja tanpa bantuan oli, seperti itu juga mulut tanpa air liur. Sedikit orang yang menyadari arti pentingnya eksistensi air liur dalam kehidupan, padahal tanpanya hidup bias menjadi tidak nyaman.Air liur dalam bahasa kedokteran disebut saliva. Tidak hanya berfungsi untuk membantu dalam pengunyahan dan pencernaan, saliva juga melindungi gigi dengan membantu mencegah karies, mengatur keasaman rongga mulut, dan mencegah mikroorganisme berkembang tak terkendali.Saliva diproduksi dan diekskresikan oleh kelenjar saliva, dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui suatu saluran. Setiap harinya, saliva diekskresi hingga 0.5 – 1.5 liter oleh tiga kelenjar liur mayor yang berada di sekitar mulut dan tenggorokan.
Kelenjar tersebut yaitu :
•Kelenjar parotid --> saluran (duktus saliva) kelenjarnya bermuara di dekat gigi atas
•Kelenjar submandibular --> duktus saliva bermuara di bawah lida
•Kelenjar sublingual-->duktus saliva bermuara di dasar mulut
Di mulut kita juga terdapat kelenjar saliva kecil (kelenjar saliva minor) yang tersebar di bibir, bagian dalam pipi (mukosa bukal), langit-langit (palatum) yang jumlahnya mencapai 600 pada keadaan normal.Dalam kondisi tertentu, produksi atau aliran saliva dapat berkurang dari normal dan menyebabkan kondisi mulut kering. Kondisi tersebut dalam bahasa kedokteran disebut Xerostomia.Apa yang membuat saliva begitu penting bagi tubuh kita?Saliva seperti automatic carwashSaliva memiliki efek self-cleansing. Bayangkan mobil yang setiap hari terekspos debu dan kotoran di jalan dan tidak dicuci selama beberapa hari, berapa banyak kotoran yang menempel di permukaannya. Dengan adanya saliva, alirannya membersihkan sisa-sisa makanan dari rongga mulut dan membawanya ke kerongkongan untuk ditelan.Aliran saliva menurun saat sedang tidur, terutama saat tidur malam. Oleh karena itu kita sering merasa mulut kering dan berbau kurang sedap saat baru bangun tidur. Biasanya bau mulut seperti ini akan hilang setelah minum air putih segera setelah bangun tidur.Pada orang yang memiliki kebiasaan mengunyah pada satu sisi, sisi yang tidak digunakan cenderung akan lebih kotor daripada sisi yang digunakan untuk mengunyah, ditandai dengan banyaknya akumulasi plak dan biasanya banyak terbentuk karang gigi. Kondisi ini disebabkan karena gerakan pengunyahan dan keberadaan makanan akan menstimulasi kelenjar saliva. Hal ini juga menjelaskan mengapa pada saat orang sedang berpuasa mulut terasa kering, karena hampir sama sekali tidak ada gerakan mengunyah dan tidak adanya makanan yang merangsang keluarnya saliva.Rata-rata orang makan 3 kali dalam satu hari, belum lagi cemilan ringan di antara waktu makan. Makanan yang mengandung karbohidrat atau asam yang kita konsumsi akan menyebabkan keasaman dalam mulut meningkat, sedangkan jaringan gigi dapat larut dalam keadaan asam. Dalam hal ini saliva sangat berperan dalam mengatur keasaman pH rongga mulut, di mana saliva bertindak sebagai buffer.Mulut Kering (Xerostomia)Produksi air liur dapat menurun karena beberapa sebab, hingga membuat kondisi rongga mulut menjadi kering. Pada kondisi mulut yang kering, karies lebih mudah terjadi karena tidak ada saliva yang seharusnya membersihkan plak yang berkumpul di permukaan gigi. Kondisi mulut yang kering juga membuat nafas cenderung berbau tak sedap.Seiring dengan usia, saliva yang diproduksi semakin sedikit. Kondisi ini utamanya disebabkan karena berkurangnya fungsi kelenjar liur karena proses penuaan.Penderita kanker mulut dan leher (head & neck cancer) lazimnya dirawat dengan radioterapi. Radiasi pada daerah tersebut dapat merusak kelenjar saliva sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Kerusakan kelenjar saliva juga bisa disebabkan karena penyakit tertentu seperti Sjogren syndrome, penyakit autoimun yang menyebabkan kekeringan pada mata dan mulut. Namun kerusakan kelenjar saliva paling banyak adalah sebagai efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi secara kontinu. Obat-obatan tersebut diantaranya adalah sebagian obat-obatan untuk penyakit jantung, antihistamin (anti alergi), dan antidepresan.Kerusakan pada kelenjar saliva dapat disebabkan karena beberapa sebab, diantaranya obstruksi atau sumbatan aliran saliva yang umumnya terjadi pada kelenjar parotid dan submandibular yang disebabkan terbentuk batu. Gejala biasanya disadari pada saat makan, di mana saliva terangsang karena adanya makanan tapi tidak bias mengalir karena tersumbat batu. Hal ini dapat menyebabkan bengkaknya kelenjar saliva yang tersumbat dan menimbulkan rasa sakit, terkadang disertai infeksi. Bila dibiarkan lama tidak dirawat, dapat terjadi abses (pembengkakan yang berisi nanah) pada kelenjar saliva.Tumor pada kelenjar saliva juga dapat terjadi, dengan gejala pembengkakan yang biasanya jarang disertai rasa sakit. Tumor ini bisa jinak maupun ganas, dan biasanya jarang menyerang lebih dari satu kelenjar. Bila terjadi pembesaran pada kelenjar saliva, segera konsultasikan ke dokter gigi atau dokter spesialis THT. Tumor yang ganas berkembang dengan cepat, dapat terjadi rasa sakit yang parah, dan bisa menyebabkan hilangnya kemampuan gerak pada seluruh wajah atau sisi wajah yang terkena.Orang yang menderita xerostomia (mulut kering) yang berat bisa terbangun di tengah malam karena rasa tidak nyaman yang diakibatkan keadaan tersebut. Makanan juga menjadi sulit ditelan karena kekurangan efek lubrikan dari saliva. Orang sering tidak menyadari pentingnya saliva, hingga terjadi sesuatu yang menyebabkan aliran saliva berkurang dan mulut menjadi kering. Bila sudah kejadian, hal yang harus dilakukan adalah mengurangi makanan dan minuman yang tinggi kadar gula dan keasamannya.Untuk merangsang aliran saliva, disarankan untuk minum banyak air putih, mengunyah sugar-free chewing gum atau permen rendah gula. Hindari buah yang asam, kafein dan alcohol. Alcohol yang terkandung dalam obat kumur juga dapat menyebabkan kekeringan pada mulut bila digunakan tidak sesuai anjuran, oleh karena itu konsumen dituntut jeli dalam memilih produk. Bila ada indikasi bahwa mulut sering terasa kering, sebaiknya hindari obat kumur yang mengandung alcohol. Pilih pasta gigi dengan kandungan fluor yang cukup tinggi sehingga dapat membantu mineralisasi gigi. Selain itu penting diperhatikan waktu penyikatan gigi, di mana waktu yang krusial adalah sikat gigi sebelum tidur karena aliran saliva menurun saat sedang tidur seperti yang sudah disinggung di atas.Pasien yang termasuk dalam golongan lanjut usia, terutama yang menggunakan gigi tiruan juga patut mendapat perhatian lebih. Kurangnya aliran saliva karena penuaan terutama pada orang yang menggunakan gigi palsu rentan akan pertumbuhan jamur, di bawah daerah-daerah yang berkontak dengan basis gigi tiruan.

Tidak ada komentar: